MATERI 1
BESARAN DAN
SATUAN
Pendahuluan.
Terlalu banyak gejala-gejala alam yang
sering kita lihat dan kita alami dalam kehidupan sehari-hari, misalkan saja
saat kita lagi nonton TV jika tiba-tiba ada kilat maka televisi yang sedang
kita tonton akan terganggu seperti bergetar, saat mobil besar lewat dekat
sebuah rumah maka kaca jendela rumah itu ikut bergetar, kita dapat melihat
warna-warna cahaya pada gelembung air sabun, yang paling unik lagi kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain lewat telepon walaupun jaraknya jauh
sekali dan jika ditempuh dengan perjalan
biasa tentu saja akan memerlukan
waktu yang lama, banyak lagi kejadian alam yang kita temukan dan tentu saja kita tidak dapat memecahkan
masalah itu dengan benar, tetapi dengan ilmu fisika kita dapat menjawab
pertanyaan apa dan bagaimana kejadian gejala alam itu terjadi, karena ilmu
fisika itu suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan perubahannya.
Jalan pikiran tentang ilmu pengetahuan
banyak sekali ragamnya, tetapi dari keanekaragaman itu ada beberapa hal yang
sama yaitu, pengupulan fakta-fakta dengan pengamatan dan percobaan, penyusunan
hipotesa dan pengujian hipotesa, jika hipotesa mengarahkan ke sebuah eksperimen
yang dapat diuji, maka kita dapat mengatakan sebuah teori. Pada hakekatnya semua asas ilmu pengetahuan adalah teori ,
tetapi dari jangka waktu dari hipotesa sampai asas sifat dasar ilmu pengetahuan
memerlukan waktu yang sangat panjang. Seperti contohnya yang dikemukakan oleh Demokritus sekitar abad
ke 5, ia membuat terkaan tanpa eksperimen tentang partikel yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi yang ia namakan Atom. Maka dengan adanya terkaan itu,
mengundang ilmuwan-ilmuwan lain untuk menyelidiki dan membuktikan
terkaan dari Demokritus tersebut, dan pada tahun 1808 Dalton mengemukakan hipotesanya
tentang atom melalui percobaan dan pada abad ke 19 hipotesa ini
dikembangkan menjadi sebuah teori dan pada abad ke 20 asas atom baru diterima
sepenuhnya, akhirnya dapat kita simpulkan betapa lama waktu yang diperlukan
untuk mengemukakan suatu teori menjadi suatu asas ( hukum) .
Pengetehuan yang utama yang diemban ilmu
fisika yaitu untuk memberikan pengetahuan yang berguna untuk umat manusia dalam
memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya
segala ilmu itu pemberian ”Tuhan“ tetapi kita tidak bisa begitu saja
mendapatkannya dan kita sendiri harus berusaha, serta jelas kita tidak dapat menghindar dari fungsi ilmu
fisika dalam kehidupan sehari-hari baik yang terasa maupun yang tidak terasa
sekalipun. Maka semakin dalam kita mengenal dan menguasai suatu ilmu seharusnya
semakin arif dan bijaksana dan kita semakin tunduk pada yang Maha Kuasa.
Jadi diharapkan bahwa anda dalam
mempelajari suatu ilmu, khususnya ilmu fisika selalu dibarengi dengan belajar
secara tekun dan selalu ada perasaan ingin tahu, banyaklah bertanya pada orang
yang lebih tahu khususnya, sehingga kita tidak selalu menerima suatu ilmu apa
adanya, serta mudah-mudahan anda dalam mempelajari ilmu Fisika khususnya tidak
menemukan masalah yang berarti sehingga dengan mudah kita dapat memecahkan
berbagai masalah gejala alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
Amiiiin.
Satuan
dan Pengukuran
Satuan
besaran pokok.
Fisika yaitu suatu cabang ilmu
pengetahuan yang memerlukan banyak sekali pengukuran-pengukuran antara lain : Berat, masa, panjang, waktu ,
kecepatan dsb, merupakan tugas ilmu pengetahuan ini untuk mencari ukuran yang
teliti dan berhubungan dengan besaran fisika yang dapat digunakan sebagai
standar dan dapat di temukan hukum-hukum dasar, banyak pengukur ran dalam
fisika yang berhubungan dengan besaran pokok yaitu , panjang, massa dan waktu
kecuali itu ada lagi besaran fisika lainnya yaitu kuat arus, suhu dan intensitas cahaya
Pada fisika dikenal dua besaran yaitu
besaran pokok dan besaran turunan, sedangkan besaran pokok yaitu besaran
fisis yang harganya ditetapkan terlebih dahulu, yang termasuk besaran pokok
yaitu, massa, panjang, waktu, suhu, kuat arus , mol zat dan intensitas cahaya
cahaya, besaran berikutnya besaran turunan yaitu besaran fisis yang
diturunkan dari besaran pokok, yang termasuk besaran turunan antara lain, luas,
tekanan, daya, usaha dst.
Sistim satuan.
Dahulu, beberapa negara memakai
sistim satuan yang berbeda-beda ini berarti satuan massa, panjang dan waktu
tidak sama, contohnya di Inggris misalkan, satuan panjang sehari-hari dugunakan
satuan mil ( mile ), kaki ( foot = fit
), yar ( yard ). Dan inci ( inch ), Sedangkan di Perancis menggunakan sistim
metrik sehingga negara-negara lain banyak yang mengikuti Perancis menggunakan
sistim metrik itu.
Pada tahun 1960 satu sistim mengenai
satuan- satuan diresmikanpemakaiannya secara internasional dengan dinamakan
sistim internasional ( SI ) yang diturunkan dari sistim MKS, dimana meter
sebagai satuan panjang, kilogram sebagai satuan massa, dan sekon sebagai satuan
waktu. Dan stuan SI lainnya yaitu Kelvin sebgai satuan suhu, ampere sebagai
satuan kuat arus dan Lilin ( candela ) satuan kuat cahaya.
Pengukuran panjang
Telah disinggung di atas bahwa dalam ilmu
fisika banyak sekali pengukuran, disini yang akan kita bahas tentang pengukuran
panjang.
Panjang suatu benda dapat diukur dengan
alat ukur dengan batas ketelitian pengukuran dari yang besar sampai dengan
menggunakan alat pengukur dengan ketelitian paling kecil.
1.
Mistar/Penggaris /Meteran
2.
Jangka sorong
3.
Mikrometer skrup
1.
Penggaris atau Meteran
Alat ini digunakan untuk mengukur
panjang suatu benda dengan jangkauan benda lebih panjang, penggaris atau
meteran batas keteli- tiannya 1mm, saat
kita menguku panjang suatu benda maka penglihatan kita diusahakan haru tegak
lurus terhadap skala yang dilihat dengan objek yang diukur hal ini bertujuan
untuk menghindarkan kesalahan parallax, yaitu kesalahan hasil pengukuran akibat
dari penglihatan.
Contoh
Jika hasil pengukuran panjang suatu benda
misalkan didapat 13,5 cm, tentukan hasil pengukurannya
Jawab
Karena batas ketelitian meteran 1 mm,
maka hasil pengukuran berkisar antara jadi jawabannya 13,51 cm atau 13,49 cm
2. Jangka sorong
Alat ini digunakan untuk mengukur
panjang suatu benda yang berukuran pendek, dan alat ini batas ketelitiannya 0,1
mm, jadi lebih akurat disbanding dengan meteran atau penggaris
Keterangan
A
= Rahang untuk mengukur diameter
lubang
B
= Sekala utama
C
= Komponen untuk mengukur
kedalaman
D
= Rahang untuk mengukur
ketebalan benda
E
= Sekala nonius
Nonius merupakan skala
pembacaan terkecil sebagai skala koreksi dalam pengukuran agar pengukuran lebih
akurat .
Contoh
Misalkan hasil pengukuran panjang suatu
batang dengan jangka sorong menunjukan 5,56 cm, tentukan
- Besar hasil
pengukuran
- Kesalahan
relatif pengukuran
Jawab
Yang
perlu diingat angka yang dihasilkan berarti belum terkoreksi dengan batas
ketelitian jangka sorong yang besarnya 0,1 mm, jadi kita harus memperhatikan
kesalahan kesalahan dalam
Dari data diatas kita simpulkan
a.
Kesalahan Mutlak
Yaitu kesalahan maksimal dalam
pengukuran sebesar batas ketelitian
jangka sorong yaitu 0,1 mm
Karena hasil pengukuran 5,56 cm =
55,6 mm
Maka hasil pengukuran ditulis
menjadi.
Jadi hasil pengukuran sebesar 55,4
mm atau 55,7 mm,maka berdasarkan hasil pengukuran angka itu disebut angka
penting yang terdiri dari angka utama dan angka taksiran (4 dan 7)
b.
Kesalahan relatif
Kesalahan dalam pengukuran yang besaranya sama dengan perbandingan antara batas ketelitian pengukuran dengan angka hasil pengukuran
3. Mikrometer
sekrup
Alat ukur ini digunakan untuk pengukuran panjang benda dengan ukuran kecil, dan alat ini batas ketelitiannya cukup akurat sebesar 0,01 mm.
Karena ketelitiannya besar maka alat ini
digunakan untuk pengukuran benda-benda tipis .
Pengukuran luas dan volume
Dalam SI satuan luas dinyatakan
dalam m2 (meter persegi ) dan satuan dari volume dinyata- kan dalam
m3 (meter kubik), kita dapat mengukur luas atau volume suatu benda
apalagi jika bangun benda itu teratur, ketelitian dalam mengukur luas atau
volume suatu benda ber-gantung pada ketelitian saat mengukur besaran panjang
benda tersebut.
Tetapi bagaimana jika bentuk benda itu
tidak beraturan, kita ambil contoh pecahan sebuah batu, dapatkah kita mengukur
volume batu itu?
Dimensi.
Semua besaran fisika dalam mekanika dapat
dinyatakan dengan tiga besaran pokok yaitu besaran massa, panjang dan waktu,
Misalkan kecepatan yaitu perpindahan yang
dialami benda tiap satuan waktu, maka kecepatan terdiri dari besaran panjang
dan besaran waktu
Misalkan gaya yaitu perkalian antara
massa (m) dan percepatan (a) dimana satuan dari percepatan yaitu m/s2,
maka gaya itu terdiri dari besaran panjang, massa dan waktu.
Yang dimaksud dengan dimensi yaitu cara
besaran itu tersusun oleh besaran pokok,lihat ketentuan dibawah
- Dimensi
panjang diberi simbol L,
- Dimensi dari
massa diberi simbol M
- Dimensi dari
waktu diberi simbol T
Angka penting
Semua
angka berdasarkan hasil pengukuran termasuk angka penting, misalkan dalam suatu
pengukuran panjang sebuah meja dengan menggunakan meteran didapat 225,50 cm,
maka angka penting dari hasil pengukuran itu 5 angka penting, berikut adalah
aturan dari angka penting.
1.
Semua angka dari hasil pengukuran termasuk angka penting.
Contoh
Hasil pengukuran panjang meja 120
cm, maka
Jumlah angka penting dari hasil
pengukuran sebanyak 3 angka penting.
2.
Jika bukan dari hasil pengukuran
a.
Angka nol dibelakang
angka bukan nol tidak termasuk angka penting
Contoh 1120 yaitu 3 angka penting
b. Angka nol diantara angka bukan
nol termasuk angka penting
Contoh 1001 yaitu 4 angka penting
c.
Angka nol di depan angka bukan nol tidak termasuk angka penting.
Contonya 0,024 yaitu 2
angka penting
3.
Ketentuan lain tentang angka penting
a.
Pembulatan angka penting boleh dilakukan untuk angka 5 atau lebih.
Contoh 126,4925
Dibulatkan menjadi tiga
desimal 126,493
Dibulatkan menjadi dua
desimal 126,49
Dibulatkan menjadi satu
desimal 126,5
b. Pada operasional angka penting
baik perkalian, penjumlahan, pengurangan dan pembagian hasilnya ditulis
berdasarkan angka penting paling sedikit